Pemufakatan Perhimpuan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)


Pada 17-18 Desember 1927 dicapai kesepakatan dari  beberapa kelompok seperti PSI, Budi Utomo, PNI, Pasundan,  Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Kelompok Studi Indonesia  untuk mendirikan suatu federasi partai politik dengan nama PPPKI. Adapun sebagian alasan yang menjadi latar belakang pendirian organisasi ini adalah banyaknya pemberontakan dan kegagalan dari beberapa kelompok partai untuk mencapai cita-citanya, sehingga ada suatu pemikiran seperti Ir. Soekarno untuk mencoba menghimpun seluruh kekuatan nasionalis menjadi satu  kesatuan.



PPPKI berkembang dengan begitu pesatnya, sehingga  mampu melakukan kegiatan politiknya dalam bentuk kongres-kongres. Kongres PPPKI pertama kali dilakukan di Surabaya pada 2 September 1928. Semua wakil dari partai politik menyatakan harapannya bahwa kongres itu merupakan tahap awal untuk  mempersiapkan diri bagi gerakan kebangsaan. Kemudian dalam  rapat-rapat berikutnya sering dibahas masalah pendidikan nasional, bank nasional, serta cara-cara untuk memperkuat kerja sama, sehingga berhasil dibentuknya berbagai komisi. Adapun komisi-komisi itu terdiri atas Cokroaminoto (PSI), Ir. Soekarno (PNI), Otto Subrata (Pasundan) dan Husni Thamrin (Kaum Betawi),  yang kemudian dipilih ketua majelisnya adalah Sutomo.

Pada akhir tahun 1929 berbagai peristiwa telah mengancam untuk hancurnya PPPKI. Hal itu dimungkinkan karena adanya ketidakcocokan di antara wakil-wakil partai yang mengatasnamakan misinya masing-masing. Seperti paham nasionalis, radikal, modernis, dan paham-paham keislaman ternyata satu sama  lain memiliki perbedaan pendapat. Sebagian dari golongan Islam  tidak menerima paham kebangsaan, sehingga PSI yang sangat berpengaruh terhadap PPPKI pada tahun 1930 mengudurkan diri karena terdapat penolakan dari kelompok yang lain untuk memasukkan paham-paham Islam. Pada saat yang hampir bersamaan juga terjadi penangkapan Bung Karno yang kemudian diadili. Sementara, ia juga memiliki peranan penting dalam PPPKI  dan dianggap sebagai simbol pemersatu dalam PPPKI.




0 Response to "Pemufakatan Perhimpuan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)"

Post a Comment