Zat-zat yang terkandung di dalam makanan


Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah makan, karena semua makhluk hidup selalu membutuhkan energi, agar bisa melakukan aktivitasnya. Selain sebagai tenaga makanan juga untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel yang rusak dan lain-lain. Masing-masing jenis makhluk hidup mempunyai kebiasaan makan yang berbeda-beda sehingga dapat dibedakan menjadi:
- Herbivora (pemakan tumbuhan)
- Karnivora (pemakan daging)
- Omnivora (pemakan segala)

Zat Gizi

Jenis dan jumlah makanan yang dimakan masing-masing orang dalam suatu daerah yang sama dapat berbeda, apalagi dengan daerah lain, atau dengan negara lain. Selera makan dengan jenis makanan dan olahan makanan di suatu daerah juga menyebabkan kebiasaan makan yang berbeda-beda. Tetapi yang penting adalah semua makanan yang masuk ke dalam tubuh harus dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Makanan kita terdiri dari tiga kelompok utama yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu, tubuh kita juga membutuhkan sejumlah kecil vitamin dan mineral.

Zat-zat yang terkandung di dalam makanan
a. Protein
Protein tersusun dari unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang-kadang ditambah sulfur dan fosfat. Protein banyak terdapat pada tumbuhan, seperti pada biji-bijian terutama pada kacang-kacangan dan gandum, juga terdapat pada hewan seperti daging, telur, ikan, susu, ayam, dan lain-lain. Protein dari tumbuhan disebut protein nabati, sedangkan yang berasal dari hewan disebut protein hewani. Fungsi protein antara lain:
1) sebagai penghasil kalori setelah karbohidrat dan lemak,
2) membangun jaringan baru,
3) mengganti sel-sel yang rusak,
4) menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.

Jika karbohidrat dan lemak sudah tidak ada maka protein akan diubah menjadi energi. Tiap-tiap 1 gram protein jika dibakar akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Protein sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang sedang tumbuh, ibu hamil, dan orang yang baru sembuh dari penyakit (untuk mengganti sel-sel yang rusak akibat penyakit). Bagi orang yang sudah tidak mengalami pertumbuhan, kebutuhan protein lebih sedikit. Jika protein yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebih, sisanya tidak dapat disimpan dalam tubuh, sehingga harus dikeluarkan dari tubuh setelah dirombak terlebih dahulu.

b. Lemak
Lemak juga merupakan sumber energi setelah karbohidrat. Lemak juga tersusun atas unsur C, H, dan O tetapi energi yang ditimbulkan lebih banyak dibandingkan dengan karbohidrat. Lemak dapat menghasilkan 9,3 kilokalori setiap pembakaran 1 gram lemak. Pada umumnya diperlukan 0,5 - 1 gram untuk setiap kilogram berat badan. 

Makanan yang mengandung lemak ada yang berasal dari tumbuhan dan ada pula yang berasal dari hewan. Lemak yang berasal dari tumbuhan disebut lemak nabati, contohnya: kacang-kacangan, minyak kelapa, avokad, margarin, dan sebagainya. Lemak yang berasal dari hewan disebut lemak hewani, contohnya susu, lemak daging, mentega, keju, telur, minyak ikan, dan sebagainya. Adapun fungsi lemak antara lain:

  • sebagai sumber energi setelah karbohidrat,
  • sebagai pelarut vitamin A, D, E, K
  • melindungi organ-organ tubuh yang penting (seperti: mata, jantung, ginjal, usus, dan lain-lain),
  • melindungi tubuh terhadap suhu yang rendah.
Makanan yang berlemak sangat dibutuhkan bagi anak-anak pada masa pertumbuhan, tetapi bagi orang yang sudah dewasa dan sudah tua jika terlalu banyak makanan yang berlemak akan mengganggu kesehatannya. Lemak mengandung kolesterol yang penting dalam membentuk membran sel dan hormon tetapi jika kelebihan zat lemak, maka kolesterol akan mengendap di dalam dinding pembuluh darah, sehingga menjadi sempit dan menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Kelebihan lemak juga dapat ditimbun di bawah kulit sehingga menyebabkan kegemukan.

c. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O2). Makanan yang mengandung karbohidrat antara lain tepung dan gula. Zat tepung terdapat pada nasi, sagu, ketela pohon, roti, kentang, ubi, dan lain-lain, sedangkan gula terdapat pada buah-buahan, sayur, dan susu. Karbohidrat dapat menghasilkan energi. Tiap 1 gram karbohidrat jika dibakar menghasilkan energi 4 - 4,1 kilokalori. Energi yang dihasilkan digunakan untuk aktivitas tubuh sehari-hari. Energi yang dibutuhkan tiap-tiap orang jumlahnya berbeda-beda hal ini tergantung pada macam kegiatan, jenis kelamin, usia, dan berat badan. Perhatikan beberapa contoh berikut. Orang yang bekerja keras dengan banyak mengeluarkan keringat membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan orang yang bekerja di kantor yang tidak banyak mengeluarkan keringat. Anak muda lebih banyak membutuhkan energi dibandingkan dengan orang tua, sebab anak muda umumnya lebih banyak melakukan kegiatan fisik dibanding orang tua; laki-laki pada umumnya lebih banyak membutuhkan energi daripada perempuan, sebab laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas yang membutuhkan fisik dibanding perempuan.

Berat badan pun sangat memengaruhi kebutuhan energi, karena orang yang lebih berat jumlah sel selnya lebih banyak dibanding yang lebih ringan. Sel merupakan makhluk hidup terkecil yang membutuhkan energi. Untuk aktivitas sel tersebut, misalnya untuk penebalan sel dan untuk kegiatan di dalam sel. Oleh karena itu, orang yang lebih berat lebih banyak membutuhkan energi dibanding dengan yang lebih ringan. Jika karbohidrat yang dimakan ada kelebihan, maka karbohidrat di dalam tubuh akan disimpan di dalam hati, darah, dan otot menjadi glikogen hati, glikogen otot, dan glikogen (gula darah). Karbohidrat dalam tubuh juga dapat diubah menjadi lemak.

d. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa kimia yang berada pada makanan dan berperan penting untuk kesehatan dan pertumbuhan. Vitamin tidak seperti karbohidrat, lemak, dan protein sebab vitamin tidak dapat menghasilkan energi. Meskipun demikian, vitamin sangat dibutuhkan untuk mengatur metabolisme dalam tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit setiap hari harus masuk bersama-sama makanan. Berdasarkan daya larutnya vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air.
1) Vitamin yang larut dalam air
a) Vitamin B1
Vitamin B1 disebut juga anti beri-beri. Sumber vitamin B1 terdapat pada hati, jantung, ginjal, otak, susu, kuning telur, kulit ari padi, gandum, wortel. Fungsi vitamin B1 adalah untuk metabolisme karbohidrat dan memengaruhi kadar air dalam tubuh. Jika kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri.
b) Vitamin B2
Sumber vitamin ini terdapat pada telur, hati, kacang-kacangan, tomat, dan buah-buahan. Jika kekurangan vitamin B2 menyebabkan mata kabur (katarak), luka pada sudut mulut, dan bibir kemerahan sampai mengelupas (keilosis).
c) Vitamin B6
Sumber vitamin ini terdapat pada telur, hati, ikan, daging, dan sayuran. Vitamin B6 sangat penting dalam pertumbuhan. Jika kekurangan vitamin B6 akan menyebabkan gejala pelagra, anemia, dan sukar buang air besar.
d) Vitamin C
Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan yang masak dan sayur-sayuran. Kebutuhan vitamin C berbeda-beda tergantung umur dan kebutuhan. Fungsi vitamin C adalah mengaktifkan enzim perombak protein dan lemak, untuk oksidasi dan dehidrasi sel, memengaruhi kerja anak ginjal, dan untuk membentuk protrombin. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan pendarahan dalam kapiler darah, pendarahan dalam sumsum tulang, dan kerusakan tulang. Gejala-gejala yang timbul karena kekurangan vitamin C adalah terjadi pendarahan gusi, pendarahan di bawah kulit, dan mudah sakit perut.
2) Vitamin yang larut dalam lemak
a) Vitamin A
Vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan, mentega, susu, hati, dan lain-lain. Pada makanan misalnya wortel, sayuran, dan buah-buahan. Fungsi vitamin A adalah sebagai penunjang pertumbuhan dan anti infeksi. Jika kekurangan vitamin A akan menyebabkan mudah terkena infeksi, lapisan epitelium mudah rusak, rabun senja, dan mata buta (xeroftalmia).
b) Vitamin D
Vitamin D banyak terdapat pada susu, daging, sayuran, minyak ikan, telur, mentega, pisang dan lain-lain. Semua itu dalam bentuk provitamin D sehingga dengan bantuan sinar matahari dalam tubuh dapat diubah menjadi vitamin D.Vitamin D berperan dalam proses pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat menyebabkan penyakit rakhitis.
c) Vitamin E
Vitamin E banyak terdapat pada kuning telur, susu, lemak daging, ginjal, dan kecambah kacang hijau. Fungsi vitamin E adalah menjaga struktur sel-sel darah merah, menjaga keremajaan sel, mencegah pendarahan pada ibu hamil, dan mencegah keguguran.
d) Vitamin K
Vitamin K disebut juga vitamin antipendarahan (antihermoragia) sebab vitamin K diperlukan untuk membentuk protrombin dalam hati. Protrombin adalah faktor yang penting dalam proses pembekuan darah sumber vitamin K antara lain terdapat pada kangkung, kubis, bayam, hati, daging, wortel, minyak kedelai, dan tomat. Vitamin K juga dapat dibuat oleh bakteri Escherichia colidi dalam usus besar. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah sukar membeku.

e. Mineral
Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh, agar fungsi organ tubuh tetap normal. Mineral berfungsi sebagai penyusun tubuh, mempercepat reaksi, dan menjaga proses fisiologi tubuh. Mineral banyak terdapat pada daging, sayuran, buah-buahan, susu, keju, dan lain-lain. Contoh-contoh mineral antara lain: Besi (Fe), Kalsium (Ca), Kalium (K), Natrium (Na), Yodium (I), Magnesium (Mg), Fosfor (P), dan Sulfur (S).
1) Besi (Fe)
Berguna untuk membentuk hemoglobin, berperan dalam respirasi sel, berperan dalam pengikatan oksigen oleh darah. Jika kekurangan zat besi (Fe) akan menyebabkan penyakit anemia, zat besi (Fe) banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau, hati, daging, dan telur.
2) Kalsium (Ca)
Kalsium banyak terdapat pada susu, keju, kuning telur, mentega, udang, buah-buahan, sayur-sayuran seperti kubis, kacang-kacangan, bawang, dan lain-lain. Kalsium penggunaannya diatur oleh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar anak ginjal yaitu hormon parathormon. Fungsi kalsium antara lain membantu proses pembentukan darah, membantu proses penggumpalan darah, membentuk matriks tulang dan gigi, bersama-sama fosfor, membantu menghantarkan rangsang saraf, dan membantu kontraksi otot. Penggunaan kalsium bagi setiap orang berbeda-beda terutama bagi anak-anak, ibu hamil dan menyusui membutuhkan lebih banyak dibanding orang dewasa biasa. Laki-laki dan perempuan dewasa kurang lebih membutuhkan 0,8 kalsium gram per hari. Jika kekurangan kalsium akan menimbulkan gangguan-gangguan seperti pertumbuhan tulang tidak normal (tulang menjadi lunak) disebut rakhitis, sering terjadi kejang pada otot (kram), darah sukar membeku, gigi keropos dan berwarna hitam dan lain-lain.
3) Yodium (I)
Yodium sangat penting guna menyusun hormon tiroksin yang dikeluarkan oleh kelenjar gondok. Fungsi hormon tiroksin untuk mengatur metabolisme dalam tubuh. Bahan makanan yang mengandung yodium antara lain minyak ikan, ikan laut, garam beryodium, sayur-sayuran yang berwarna hijau. Kekurangan yodium pada bayi dapat menyebabkan pertumbuhannya terlambat dan kelenjar gondoknya membesar.
4) Magnesium (Mg)
Fungsi magnesium dalam tubuh antara lain sebagai bahan yang penting dalam pembentukan tulang, otot, dan sel darah merah; sebagai katalisator (mempercepat reaksi) dalam tubuh; dan membantu dalam pernapasan sel. Bahan makanan yang mengandung magnesium contohnya, daging, susu, dan jenis padi-padian. Jika kekurangan magnesium dapat mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah jantung, kerusakan ginjal, dan tidak dapat mengendalikan emosi.
5) Fosfor (P)
Bahan makanan yang mengandung fosfor misalnya ikan, jagung, dan kacang-kacangan. Fungsi dari fosfor antara lain untuk proses metabolisme, membentuk matriks tulang, berperan dalam kontraksi otot, bahan pembentuk fosfatial, dan berperan dalam pewarisan sifat keturunan. Jika kekurangan fosfor dapat mengakibatkan proses metabolisme terganggu, pertumbuhan tulang terganggu (rakhitis), kerusakan gigi, timbul kejang-kejang pada otot, dan darah sukar membeku.
6) Sulfur (S)
Bahan makanan yang mengandung sulfur antara lain telur, susu, daging, keju, dan sayuran. Fungsi sulfur adalah sebagai penyusun vitamin (tiamin, biotin, dan lain-lain), mengaktifkan enzim tertentu serta membantu menyimpan dan membebaskan tenaga. Jika kekurangan sulfur dapat mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu, kekurangan salah satu vitamin, dan tubuh kurang bertenaga.
7) Kalium (K)
Bahan makanan yang banyak mengandung kalium misalnya buah-buahan dan sayuran. Kegunaan kalium antara lain menjaga agar denyut jantung normal, mengatur pengeluaran insulin dari pankreas, membantu meneruskan rangsang saraf, dan membantu kontraksi otot. Jika kekurangan kalium dapat mengakibatkan denyut jantung tidak normal dan otot tidak bertenaga.
8) Natrium (Na)
Sumber natrium adalah garam dapur yang berasal dari laut. Garam dapur merupakan persenyawaan antara natrium dan klorida menjadi NaCl. Kegunaan natrium antara lain untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, membantu agar sel-sel otot dan sel-sel saraf tetap peka, menjaga keseimbangan asam dan basa cairan tubuh. Jika kekurangan natrium pengaturan suhu tubuh akan terganggu, mudah lelah, dan mudah kejang otot.


0 Response to "Zat-zat yang terkandung di dalam makanan"

Post a Comment