Metamorfosis dan Metagenesis


1. Metamorfosis atau Metabola
Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk baik struktur maupun fungsi organ-organ tubuh makhluk hidup. Metamorfosis biasanya terjadi pada hewan.  Jika telur kupu-kupu tersebut menetas akan menjadi larva, larva memakan daun-daun dan akhirnya tumbuh menjadi besar. Pada saat-saat selanjutnya larva tersebut akan mulai membuat dinding yang melindungi tubuhnya dan berubah menjadi kepompong atau pupa. Setelah selesai mengalami proses perkembangan, individu akan keluar dari kepompong dan telah berubah menjadi kupukupu dengan sayap yang indah warnanya.

Secara singkat perkembangan telur menjadi dewasa pada kupu-kupu dapat dibuat skema sebagai berikut.

Metamorfosis Kupu-Kupu
Metamorfosis pada serangga dapat dibedakan menjadi tiga macam:
a. Ametabola
Ametabola adalah golongan serangga yang tidak mengalami metamorfosis, misalnya kutu buku. Setelah telur menetas, serangga menjadi hewan kecil kemudian berkembang menjadi dewasa yang tidak mengalami perubahan bentuk hanya terjadi perubahan ukuran.
b. Hemimetabola
Hemimetabola adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, misalnya belalang, laron, dan capung. Serangga ini hanya mengalami tiga tahap perkembangan yaitu telur, larva (nimpa), dan imago, jadi tidak melalui pupa (kepompong).
c. Holometabola
Holometabola adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, misalnya kupu-kupu, lalat, dan nyamuk. Serangga ini mengalami empat tahap perkembangan yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dan imago. Selain pada serangga hewan bertulang belakang ada yang mengalami metamorfosis misalnya katak. Katak mengalami metamorfosis dalam siklus hidupnya. 
Perhatikan Gambar di samping.



Telur-telur yang berada di dalam air dan terbungkus oleh cairan lendir, berkembang menjadi larva. Larva katak memiliki suatu alat isap untuk menempel pada rumput air, insang luar, dan suatu gigi parut untuk memarut lapisan bawah daun rumput air. Insang luar kemudian berangsur-angsur hilang lalu muncul insang dalam. Akhirnya, kaki depannya pun tumbuh sedangkan ekornya secara berangsur-angsur menyusut dan menghilang, terbentuklah katak dewasa. Katak dewasa sudah tidak berekor lagi dan makannya juga mengalami perubahan. Katak dewasa merupakan pemangsa (pemakan hewani), juga alat pernapasannya berubah dari insang menjadi paru-paru.

2. Metagenesis
Metagenesis adalah pergantian keturunan, yang biasanya terjadi pada tumbuhan yang berspora, di mana generasi yang berreproduksi secara seksual diganti dengan generasi yang berreproduksi secara aseuksual. Tumbuhan yang mengalami metagenesis yang dapat diamati dengan jelas ialah pada tumbuhan lumut dan paku. Lumut dan paku sama-sama memiliki generasi seksual yang disebut generasi gametofit dan generasi aseksual yang disebut generasi sporofit pada tumbuhan lumut. Lumut yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi seksual (generatif) yang disebut gametofir, sedang generasi sporofitnya kecil, yang masih menumpang pada generasi gametofitnya. Sebaliknya tumbuhan paku, yang sering kita lihat adalah generasi sporofitnya, sedang generasi gametofitnya yaitu protalium yang kecil. 


Semua makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tumbuh dan berkembang. Tumbuh ialah bertambahnya ukuran tubuhnya, baik panjang/tinggi maupun beratnya. Makhluk hidup yang mengalami pertumbuhan ukuran tubuhnya tidak bisa kembali ke ukuran semula. Jadi, pertumbuhan bersifat irreversible. Perkembangan makhluk hidup merupakan proses menuju kedewasaan atau kematangan seluruh organ tubuh.


0 Response to "Metamorfosis dan Metagenesis"

Post a Comment