Termometer


Termometer biasanya berupa sebuah pipa kaca sempit tertutup  yang berisi zat cair dan memiliki skala. Prinsip kerja termometer ada  pada pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volumenya. Coba perhatikan volume air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan,  suhu air akan meningkat. Peristiwa yang terjadi selanjutnya adalah  volume air tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan volume air tersebut juga menurun. Selain pada air, peristiwa  ini pun terjadi pada zat lain, seperti raksa dan alkohol yang digunakan  sebagai bahan termometer.


Termometer biasanya berupa sebuah pipa kaca sempit tertutup  yang berisi zat cair dan memiliki skala. Prinsip kerja termometer ada  pada pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volumenya. Coba perhatikan volume air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan,  suhu air akan meningkat. Peristiwa yang terjadi selanjutnya adalah  volume air tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan volume air tersebut juga menurun. Selain pada air, peristiwa  ini pun terjadi pada zat lain, seperti raksa dan alkohol yang digunakan  sebagai bahan termometer.

Beberapa jenis termometer zat cair yang biasa digunakan, di  antaranya adalah:
a. Termometer Klinis
Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu badan.  Termometer ini umumnya dibuat dengan skala 35ºC sampai 42ºC  sesuai dengan suhu tubuh manusia.
b.  Termometer Suhu Ruang
Sesuai dengan namanya, termometer ini digunakan untuk  mengukur suhu pada suatu ruangan. Skala pada termometer ini  umumnya adalah -50ºC sampai 50ºC. Ukuran termometer suhu ruang  jauh lebih besar dibandingkan termometer klinis.
c.  Termometer Maksimum - Minimum
Termometer yangdiperkenalkan pertama kali oleh James Six  Bellani pada abad kedelapan belas ini, khusus dipakai untuk mencatat  suhu tertinggi dan terendah di suatu tempat dalam satu hari.

Berikut ini adalah skala-skala yang digunakan pada termometer.
1. Skala Celsius
Skala ini ditetapkan oleh fisikawan Swedia bernama Andreas  Celsius dengan satuan yang digunakan disebut Celsius, dilambangkan C. Skala terendah didasarkan pada titik beku air, yaitu 0ºC dan tertinggi yang merupakan titik didih air, yaitu 100ºC. Skala ini sering digunakan  dalam kehidupan sehari-hari.
2. Skala Fahrenheit
Ditetapkan oleh seorang Fisikawan berkebangsaan Jerman, yaitu  Gabriel Daniel Fahrenheit. Satuannya adalah fahrenheit, dilambangkan F. Titik beku air skala fahrenheit adalah pada suhu 32ºF dan titik  didihnya 212ºF. Skala ini banyak digunakan oleh negara-negara di  Benua Amerika dan Eropa.
3. Skala Reamur
Skala terendah dari termometer dengan satuan Reamur ini adalah  0ºR dan skala tertingginya adalah 80ºR. Termometer dengan skala  ini merupakan termometer yang jarang digunakan.
4. Skala Kelvin
Skala ini ditetapkan oleh William Thomas Thompson Kelvin, ilmuwan berkebangsaan Inggris. Berbeda dengan yang lain, skala ini  dibuat berdasarkan batasan enegi kinetik yang dimiliki oleh benda.  Berdasarkan teori kinetik partikel, benda berhenti bergerak pada suhu  nol mutlak sebesar -273ºC yang kemudian ditetapkan sebagai titik  terendah, yaitu 0 K. Sehingga pada skala kelvin titik beku air adalah 273 K dan titik didihnya 373 K. Skala ini digunakan sebagai Sistem Internasional karena kepraktisan penggunaannya dibandingkan dengan skala yang lain.