Mengapa Februari Mempunyai 29 Hari pada Tahun Kabisat?


Sekitar 2000 tahun yang lalu, seorang ahli astronomi Yunani yang  bernama Sosigenes menyarankan Julius Caesar untuk mengatur kembali  penanggalan dengan menambahkan satu hari setiap empat tahun. Ini karena berdasarkan waktu revolusi bumi didapatkan bahwa bumi membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 46 detik untuk mengelilingi matahari. Orang Romawi  sering melakukan perayaan. Mereka menganggap bahwa perayaan tersebut tidak  selalu berada di musim yang sama. 


Berdasarkan alasan tersebut, pada tahun 1582, Paus Gregory XIII membuat sistem  yang lebih akurat dengan menetapkan bahwa tahun-tahun abad (Seperti 1700, 1800, 1900,  dan seterusnya) sebaiknya tidak dianggap sebagai tahun kabisat kecuali dapat dibagi 400.  Sebagai contoh dapat kamu periksa, pada tahun 1900 tidak terdapat tanggal 29 Februari,  namun ada pada tahun 2000.

0 Response to "Mengapa Februari Mempunyai 29 Hari pada Tahun Kabisat?"

Post a Comment