Mengenal Halim Perdanakusuma


Abdul Halim Perdanakusuma lahir di Sampang, Madura pada tanggal 18 November 1922 dan gugur pada tanggal 14 Desember 1947 di Tanjung Hantu, Malaysia. Beliau adalah putra Patih Sampang. Anak keempat dari sembilan saudara sekandung. Ayah Abdul Halim bernama Haji Raden Mohammad Bahrudin Wongsotaruno. Ibunya bernama Raden Ayu Asiyah, putra seorang Wedana Gresik, Jatim.

Pada tahun 1928 Abdul Halim Perdanakusuma mulai sekolah di Hollands Indinsche School (HIS) di kota Sampang. Kemudian melanjutkan ke MULO (Middelboor Uitgebreid Lager Onderwijs) pada tahun 1935. Setelah selesai, sebuah sekolah pamong praja di kota Magelang (MOSVIA) dimasukinya. Itu semua karena kecerdasannya, bukan hanya karena ia anak seorang patih. Pada bulan September 1939 pecahlah perang di Eropa antara Jerman melawan negara-negara Sekutu.

Abdul Halim yang telah bekerja di kantor kabupaten Probolinggo itu ditunjuk Bupati untuk memasuki pendidikan perwira Angkatan Laut Belanda di Surabaya. Pada tahun 1942 Abdul Halim mengikuti pendidikan pada Royal Canadian Air Force (Angkatan Udara Kerajaan Canada) di Kanada, jurusan navigasi. Di negeri asing inilah Abdul Halim memulai karir dirgantara.

Pada tahun 1945 Abdul Halim pulang ke Indonesia sebagai tentara Inggris. Dia diberi tugas oleh Sekutu untuk melucuti sisa tentara Jepang di Indonesia, lalu mengirimkannya ke Jepang. Sejak itu pula Abdul Halim memulai tugas barunya ikut serta membina serta merintis pertumbuhan AURI. Segala pikiran dan pengalaman yang diperolehnya selama di luar negeri tidak sia-sia. Teknik penerbangan, taktik perang udara, dan penguasaan navigasi pesawat terbang yang dikuasainya sangat bermanfaat untuk AURI dan sangat dibutuhkan oleh bangsa dan tanah air. Ternyata cita-cita semasa kecilnya yakni ingin mengabdikan dirinya kepada masyarakat terkabul.

Abdul Halim Perdanakusuma termasuk salah seorang patriot sejati Indonesia. Untuk pengabdiannya akan kepentingan negara dan bangsa, pemerintah memberikan penghargaan atas jasa almarhum, sebagai berikut:
  1. Pada tanggal 17 Agustus 1952 namanya diabadikan dengan menamakan Landasan Udara Utama AURI Cililitan, menjadi Lamuna Halim Perdanakusuma. 
  2. Tanggal 15 Februari 1961 pemerintah menganugerahkan Bintang Mahaputra Tingkat IV. 
  3. Pemerintah menaikkan pangkat almarhum Komodor Udara secara anumerta menjadi Laksamuda TNI-Angkatan Udara. 
  4. Tanggal 13 Agustus 1975 Presiden Republik Indonesia menganugerahinya gelar ”Pahlawan Nasional”.

Sumber: 50 Tahun Indonesia Merdeka



0 Response to "Mengenal Halim Perdanakusuma"

Post a Comment