Bill Gates


Hampir tak ada perusahaan kelas dunia yang selalu diidentikkan dengan pendirinya, selain Microsoft dan Bill Gates bersama Paul Allen pada tahun 1975 yang kini menjadi perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia. Microsoft membuat Bill Gates menjadi salah seorang manusia terkaya di dunia dengan total kekayaan sekitar US$ 47 miliar.

Bill Gates
Namun, apa yang dicapai Bill adalah perpaduan antara kejeniusan, hobi, kerja keras, serta bakat seorang entrepreneur. Anak kedua dari tiga bersaudara kelahiran Seatle, Washington, 25 Oktober 1955 ini sudah menunjukkan kejeniusan sejak masih di sekolah dasar.

Ketertarikannya di bidang komputer kian terlihat ketika dia bersekolah di Lakeside, sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademiknya. Waktu itu, Bill Gates, Paul Allen, dan beberapa kawannya (yang kemudian menjadi programmer pertama Microsoft) mampu ”melahap” pelajaran komputer untuk satu tahun ajaran – hanya dalam tempo satu minggu. Tak cuma itu, Bill juga meng-hack komputer sekolah, mengubah jadwal pelajaran dan penempatan siswa. Hobi yang terus dilakoninya hingga kini, juga membuatnya dipercaya sebagai penanggung jawab komputerisasi jadwal sekolah (saat di senior high school).

Pada musim gugur tahun 1973, Bill Gates masuk kuliah di Fakultas Hukum Harvard University, salah satu perguruan tinggi bergengsi di Amerika. Namun, Bill lebih tertarik dengan bidang komputer, hal yang membuatnya dikenal sebagai seorang programmer jenius.

Suatu ketika, pada Desember 1974, Bill dikunjungi sahabatnya, Paul Allen. Mereka mendiskusikan sebuah artikel di majalah Popular Electronics ”World’s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”, yang membahas komputer mikro pertama, Altair 9090, yang dikembangkan Ed Roberts. Mereka melihat kehadiran Altair merupakan awal dimulainya era komputer rumah (PC – personal computer). Keberadaan softwareuntuk komputer-komputer tersebut sangat dibutuhkan. ”Ini jelas kesempatan besar bagi kita,” begitu kata Bill dan Paul.


Beberapa hari setelah diskusi tersebut, Bill langsung menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems), dan mengatakan mereka telah membuat (bahasa program) BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Padahal, ketika itu, Bill dan Paul belum menulis satu baris kode pun. Namun, keduanya beruntung, MITS – yang tidak mengetahui kebohongan tersebut – menyatakan tertarik dengan BASIC yang mereka tawarkan. Hanya dalam waktu delapan minggu, setelah bekerja siang-malam, BASIC telah siap.

Kesuksesan itu membuat keinginan Bill untuk menggeluti bidang komputer kian kuat. Setahun kemudian (1975), Bill memutuskan meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft bersama Paul Allen.

Kini, Microsoft adalah vendor softwaredan sistem operasi yang menguasai pangsa pasar software dunia. Mulai dari Windows 95, Windows 98, ME, Windows 2000 hingga Windows XP. 

Keberhasilan Bill memang memberikan inspirasi bagi anakanak muda dunia yang juga memiliki kejeniusan, hobi, dan bakat entrepreneur sepertinya. Sebut saja Linus Torvalds, mahasiswa University of Helsinki, Finlandia, yang menciptakan sistem operasi Linux. Ironisnya, pada saat bersamaan, pria kelahiran Helsinki, 28 Desember 1969 ini justru mengambil posisi di Transmeta Corp., yang juga dimiliki oleh salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen. Dia bekerja dalam sebuah proyek yang sangat rahasia, yang diperkirakan akan berkembang dan menjadi ancaman bagi Microsoft.

Sejarah juga mencatat kesuksesan David Filo dan Jerry Yang, dua mahasiswa Teknik Elektro, Stanford University yang menciptakan situs Yahoo! (Yet Another Hierarchical Officious Oracle), internet directory pertama di jagat maya yang mulai online Agustus 1994.

Lalu, bagaimana dengan ”Bill Gates-Bill Gates” muda Indonesia yang kini membangun bisnis di bidang IT. Mampukah mereka menyamai orang yang memberi mereka inspirasi?

0 Response to "Bill Gates"

Post a Comment