Kisah Pertolongan untuk Si Sombong


Di sebuah hutan, hiduplah seekor burung nuri yang sangat cantik. Ia memiliki bulu yang indah dan suara yang sangat merdu. Namun, entah mengapa burung nuri itu selalu menyendiri. Berbeda dengan burung nuri, burung pipit, walaupun tidak terlalu cantik ia sangat ramah sehingga mempunyai banyak teman. Burung pipit yang merasa kasihan melihat burung nuri selalu menyendiri mencoba untuk menyapanya.



“Selamat pagi burung nuri,” tegurnya dengan ramah. “Mari kita keliling hutan ini sambil menikmati indahnya pemandangan dan segarnya udara pagi.”

“Aku tidak perlu berkeliling hutan nanti aku ditembak oleh pemburu karena terlalu indah,” jawab burung nuri ketus. 

Setelah mendengar penjelasan burung nuri, burung pipit pun segera pergi. Ia kembali bergabung bersama teman-temannya.

Dengan hati yang gembira mereka mengelilingi seluruh hutan. Akan tetapi, dari kejauhan terlihat tiga orang pemburu mulai memasuki hutan lengkap dengan senjata di tangannya.

“Kira-kira akan menembak apa lagi mereka hari ini?” tanya burung pipit.

“Ayo, lebih baik kita menyelamatkan diri agar tidak ditembak,” ajak burung beo.

“Tunggu, aku harus memberi tahu burung nuri agar berhati-hati.”

Burung pipit pun terbang kembali ke hutan. Akan tetapi, betapa terkejutnya ia ketika melihat burung nuri tidak ada di tempatnya. Perlahan-lahan burung pipit menyusuri hutan. Tiba-tiba ia melihat para pemburu memasukkan sesuatu ke dalam karung.

“Gawat, burung nuri dalam bahaya. Ia berhasil ditangkap oleh pemburu-pemburu itu. Aku harus segera memberitahu teman-teman agar dapat menolongnya,” pikir burung pipit dalam hati.

Dengan tergesa-gesa Burung Pipit terbang menemui teman-temannya.

“Teman-teman, kita harus membantu burung nuri. Ia dalam bahaya karena telah berhasil ditangkap oleh pemburu-pemburu itu,” ujar burung pipit terengah-engah.

“Tidak mau, biarkan saja. Biar dia tahu rasa,” jawab burung beo.

“Kita tidak boleh begitu, teman. Kita harus menolongnya. Kali ini saja,” pinta burung pipit memelas.

Akhirnya, burung-burung lain tak tega menolak permintaan burung pipit. Berbondong-bondong mereka masuk ke hutan dan langsung mematuki para pemburu itu sampai karung yang berisi burung nuri terlepas sehingga ia berhasil keluar.

“Terima kasih teman-teman. Kalian semua telah menyelamatkanku, padahal selama ini aku sering bertindak kasar pada kalian,” ujarnya malu. Lalu burung nuri pun menjabat tangan burung-burung lain satu per satu sebagai permohonan maaf.