Kisah Kuda Terbang


Jauh di pedalaman Rusia ada sebuah kerajaan yang sangat makmur. Kerajaan itu kaya akan bermacam-macam hasil tambang. Rakyat negeri itu hidup sejahtera dan sangat setia kepada Raja. Keberhasilan itu telah tersohor hingga ke kerajaan-kerajaan tetangga.


Setelah lama menantikan putra, akhirnya keinginan raja terwujud. Permaisuri melahirkan bayi lelaki tampan yang diberi nama Mikael. Raja dan permaisuri sangat bahagia dengan kehadiran putranya. Maka diadakanlah pesta besar. Raja membagi-bagikan hadiah kepada rakyatnya. Selama seminggu seluruh negeri merasakan kebahagiaan. Namun, di antara kebahagiaan itu, ada seseorang yang merasa iri dan sakit hati. Dia adalah adik raja sendiri. Namanya Demitri. Sebelum kelahiran Pangeran Mikael, dialah pewaris takhta. Dengan kelahiran Pangeran Mikael, tentu saja kedudukan Demitri tergeser.

Dari hari ke hari Pangeran Mikael bertambah besar. Hal itu membuat Demitri semakin iri dan benci. Diam-diam ia menyusun rencana jahat untuk menyingkirkan Pangeran Mikael. Pada suatu malam, Demitri menculik Mikael. Kemudian ia dibawa ke gunung dan ditinggalkan begitu saja. Ia merasa yakin tidak seorang pun dapat menemukannya sehingga Pangeran Mikael akan meninggal. Dengan demikian, ia akan menjadi calon raja kembali.

Namun, Demitri tidak tahu bahwa di lereng gunung yang tinggi, sunyi, dan diselimuti salju itu merupakan tempat tinggal peri salju dan seekor kuda yang bisa terbang. Sayap kuda itu berkilauan seperti nyala bara api. Tiap hari kuda terbang itu menjelajahi daerah pegunungan. Ketika melihat Pangeran Mikael, ia merasa iba. Segera ia membawanya ke goa tempat tinggal para peri salju. 

Peri-peri itu menerimanya dengan senang hati. Mereka merawat dan mendidik Mikael hingga menjadi pemuda tampan, gagah, dan pandai. Ia juga diajari menjadi seorang ksatria yang menguasai ilmu ketatanegaraan dan pandai memainkan segala alat musik. Pangeran benar-benar merasa bahagia tinggal bersama para peri dan kuda terbang. Setiap pergi ia mengendarai kuda terbang menjelajahi lereng-lereng terjal yang tersembunyi.

Sementara itu, kedua orang tuanya sangat sedih dan merana dengan hilangnya putra kesayangan. Sudah banyak prajurit yang dikerahkan untuk mencari Pangeran Mikael. Demitri tersenyum puas. Tak ada lagi pewaris takhta selain dirinya. Suatu hari permaisuri pergi ke tempat seorang wanita tua yang bijaksana. Permaisuri menceritakan nasib putranya dengan berlinang air mata.

“Aku akan mencoba mencari pangeran yang hilang. Seorang pangeran biasanya memancarkan cahaya terang. Aku bisa melihat dan merasakannya meskipun dari jarak yang cukup jauh,” kata wanita tua itu. 

Kemudian ia bersemedi cukup lama seperti tidur. Tiba-tiba tubuhnya bergetar. Ia membuka matanya perlahan-lahan.

“Di gunung ada sebuah lereng terjal bersalju. Di dalam goa itu aku melihat seorang pemuda di kelilingi sinar yang menyilaukan. Dalam goa itu ada kehangatan karena ada penghuninya. Aku yakin dialah pangeran yang hilang,” jelas wanita tua.

Wanita itu menunjukkan jalan menuju goa yang dimaksud. Permaisuri segera berangkat. Setelah melewati banyak rintangan, akhirnya ia bertemu dengan putranya. Permaisuri dengan cepat bisa mengenalinya karena wajahnya mirip wajah raja ketika muda. Betapa bahagianya permaisuri. Setelah meminta izin peri salju, diajaknya Mikael pulang. Sebelumnya Mikael menemui kuda terbang yang telah menyelamatkannya. “Aku akan siap untuk menolongmu. Ambillah beberapa helai buluku. Jika kamu memerlukan bantuanku, masukkan buluku ke dalam air Aku pasti datang menemuimu,” kata kuda terbang.

Mengetahui putranya kembali, raja sangat gembira. Tak lama kemudian ia dinikahkan dengan seorang putri cantik jelita. Tapi dendam Demitri bertambah membara. Kembali ia menyusun rencana yang lebih jahat dengan meminta bantuan negeri tetangga. Esoknya ribuan pasukan kerajaan tetangga berdatangan dengan senjata lengkap. Hal ini membuat seluruh kerajaan menjadi khawatir. Selama ini mereka tidak pernah bermusuhan, selalu menjalin perdamaian dengan kerajaan tetangga. Tapi setelah melihat siapa yang memimpin penyerbuan, mereka baru menyadari telah dikhianati oleh Demitri. Saat melihat hal itu, Pangeran Mikael segera mengeluarkan bulu pemberian kuda terbang dan mencelupkannya ke dalam air. Seketika muncullah kuda terbang.

“Bisakah kamu mengusir para pasukan yang akan menghancurkan kerajaan kami?” pinta Pangeran.

“Seperti janjiku kepada Pangeran. Aku akan membantu Pangeran,” jawab kuda terbang.

Segeralah ia terbang dan mengeluarkan suara riuh. Lalu terjadilah badai besar menyapu para prajurit penyerang. Mereka lari tunggang langgang, termasuk Demitri yang terpental entah ke mana. Setelah beberapa saat keadaan menjadi tenang kembali. Sejak itu, nasib Demitri tidak pernah diketahui lagi kabarnya. Beberapa tahun kemudian Pangeran Mikael diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya. Di bawah pimpinan Mikael kerajaan semakin makmur dan sejahtera.